Laman

Kamis, 19 April 2012

cerpen" Ku berserah padaNYA tentang dia"

"akhirnya sampai juga diterminal" suara batinku yang berguman ku tatap sekeliling tidak asing bagiki, ya ini kali ketigaku menginjak terminal Giwangan Yogyakarta. meski berat meninggalkan kampung halaman tetapi apa dikata, masa liburan semester lalu telah usai. saatmya menata kembali pikiran agar lebih siap dengan berbagai macam teori-teori dan praktek yang cukup membosankan bagiku. ku berjalan seorang diri dengan tas rangsel dipundakku dan kardu berisi buah tangan dari kampung ditangan kananku. di depanku mobil yang siap mengantarkanku kerumah ke duaku telah siap mengantar " berat juga nih" keluhku. tapi batinku berkata "akhirnya sampai juga" di dalam kendaraan mataku tak bisa berhenti menatap sesosok badan yang dengan rela memberi kurnya pada anak kecil sekitar kelas 1 smp. dan sepertinya aku mengenalnya, ketika ku melihat wajahnya yang tanpa sadar menengok kebelakang " Astagfirullah, dia toh" teriak batinku, langsung secepat kilat ku arahkan wajahku kebawah berpura-pura sibuk membuka HP. darahku terasa mengalir deras, jantungku berdetak keras, berdebar-debar tak menentu ada perasaan senang namun malu, aku rasa dia tak melihatku. ku lihat dia telah turun dulu, kecewa juga rasanya batinku tak menyapanya. lidah ini terasa terkunci jika berbicara dengannya, sehingga ku cenderung menghindar darinya. perjalananku telah usai, ku telah sampai didapan kamarku, tapi pikiranku tntang dia masih terning di kepalaku. " ya ku mengenalnya dalam organisasi kampus, sosoknya yang kalm, berwibawa, perhatian, tegas mampu menarik perhatianku. melihatnya menambah imanku lagi pula wajahnya lumayan " pikirku Hpku berdering kulihat siapa yang memanggil, ternyata kakau MZ Aji, ku angkat telponya, ku kabarkan kalau ku sudah selesai karena kelelahanku dalam perjalanan, meski sedikit hiburan melihatnya sepintas cukup mampu menghapus sedikit lelahku. tapi ku harus memberskan kamar yang penuh debu dan sarang setelah sebulan ku tinggal kosong tak berpenghuni, maka ku tutup telpon kakaku. setelah ku bereskan kamarku, ku rebahkan badanku melepas sedikit kelelahan yang masih tertinggal dalam badanku" kenapa tidak dibawa semua ya kelelahanku? olehnya? " pikirku sendiri sambil tetawa. tak sadar ku tertidur, dalam tidurku bermimpi bercakap-cakap dengannya sambil bercanda, sehingga saling tetawa, namun mimpiku terputus azan magrib yang membangunkanku, sebel sendiri, ku coba tidur lagi berharap menyambung mimpiku dengannya, namun mataku sulit ku tutup, berkali-kali ku coba menutup mata, namun sia-sia. "mukin aku harus sholat" ku ambil wudhu untuk menjawab seruanNya. setelahnya ku buka al-Qur'an agar sedikit menenangkan kegundahan batinku, menghapus sejenak bayangan-bayangannya dalam pikiranku. sejenakku merenung, mencoba untuk curhat padaNya tentang dirinya ku katakan padaNYA " Allah, hamba percaya kebesaranMu, tidak ada nikmat sedikitpun yang hamba dustakan dariMu, hamba tahu Kau maha mengetahui Kau maha melihat , namun tidak ada salahnya hamba curhat padaMu tentanf dia. pertama melihatnya ....................................

Rabu, 18 April 2012

artikel"Banyak Bicara Banyak mudarat Sedikit Manfaatnya"

Manusia adlah makhluk social selalu berusaha berkelompok bergaul dengan sesamanya. Senang berkumpul dan bercakap-cakap. Allah telah menciptakan lidah kita tak bertulang, sehingga sebanyak apapun atau sesering apapun kita menggunakannya untuk berbicara lidak tidak akan ada istilahnya patah lidah. Maha suci Allah yang menciptakan segala sesuatu dengan sempurna, akan sangat sulit dibayangkan jika lidah itu bertulang. Mukin menurut kita akan lebih baik jika lidah itu bertulang, sehingga setiap orang akan sedikit berbicara dan senang diam demi menjaga kesehatan lidahnya. Itulah pikiran dari sebagian orang yang sedih melihat fenomena orang-orang sekarang banyak berbicara sesuatu yang tidak berguna, bahkan mengarah pada kebohongan, Ghibah(membicarakan orang lain secara berlebihan) bahkan mengarah pada fitnah, yang dosanya lebih besar dari pada pembunuhan. Allah itu maha tahu, apa yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah itu baik. Dan apa yang menurut kita buruk bisa jadi menurut Allah itu baik. Yang pasti apa yang menurut allah itu baik itulah yang terbaik. Bukan tanpa sebab Allah itu menciptakan lidah itu tak bertulang. Lidah dibuat tidak bertulang agar makhluknya, khususnya manusia dapat menggunakanny untuk berkomunikasi secara mudah dan lancar. Maka sudah sepantasnya kita sebagai makhluk Allah bersyukur atas segala nikma pemberianNya. Termasuk nikmat diberikannya lidah yang tak bertulang ini. Yang dengannya kita bisa berbicara, bercakap, bercerita, berkomunikasi dengan sesama manusia lain. Kita dituntut untuk menggunakan lidah secara bijaksana, sebagai salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah. Yaitu menggunakan lidah kita untuk berkata yang baik yaitu perkataan-perkataan yang mengandung hikmah, nasihat, ilmu, yang intinya setiap kata yang keluar dari mulut kita sesuatu yang bermanfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain yang mendengarkannya. Kalau kita tidak bisa berkata yang baik lebih baik diam. Karena diam mencegah masuknya dosa dalam diri kita akibat perkataan-perkataan yang mubazir(tidak ada gunanya) baik untuk kita maupun untuk orang lain.

puisi"tertawa lucu haha"

Wuih memang edan hidup ini Kalau dipikir pengin tertawa Ada saat kita merasa tinggi Tak menutup kemungkinan Kita jatuh di bawah Bahkan sialnya tertimpa tangga Yang mengherankan Kita bisa bangkit dengan cepat Melebihi cahaya dalam merambat Mengapa kita tertawa Akupun sedang mencari jawabanya Tak ketemu tapi malah tertawa Mukin inilah mengapa kita tertawa Menemukan sesuatu yang diluar pikiran kita Tapi justru membuat hati bertanya Lah itulah tertawa lucu haa haa haa Jujur saya bingung yang penting tertawa Lucu haa haa haa

puisi"Eratnya ukhwah di al-falaah"

Kerap kali kesendirian menghantuiku Kerinduan akan keluarga merasuk batinku Menjadikan kelelahan dalam kalbuku Ingin rasanya berlari Meninggalkan tujuan dalam hidupku Tetapi itu telah sirna dimakan waktu Karena adanya ukhwah disekitarku Sahabat al-falaah memberiku waktu Menenangkan setiap kegundahan hatiku Memberiku senyuman Menghapus kesedihan hatiku Memberiku kata Yang menyejukan kalbuku Memotivasiku untuk melawan kesendirian Aku bersyukur menemukan mereka di al-falaah Dengan mereka seolah aku bersama keluarga Dengan mereka seolah kesendirian menjauh Layaknya kemarau yang terkikis hujan Bersama mereka ku tak temukan kesedihan Seakan telah kurasakan kedamaian Dalam surgaNYA

puisi " Ku kenal kau lewar data"

Kudengar cerita orang tentang kau dalam ingatannya Kudengar dengan seksama Siapa kau sebenarnya Ku cari tahu dirimu dalam data Data bertahun yang lalu Penuh debu dan usang Rasanya malas aku menyentuhnya Penasaran dalam hati mengalahkan malasku Kubuka lembaran-lembaran lampau Ku baca setiap kata dalam data Kupahami setiap makna yang tersirat Ku temukan jawabannya Mesti ku tak pernah berjumpa Meski ku tak pernah bersama Tapi dalam data ku tahu semua tentangnya 24 sep 2012

cerpen bersambung "harapan semu seorang pemimpin"

Terpilihnya H. Abdul Aziz al-Qodier sebagai lurah desa terpecil di Irian jaya lantas tidak mengurangi semangatnya untuk duduk di pemerintahan Indonesia di istana Negara yang dikenal dengan gedung putihnya Indonesia. Memang impian beliau duduk sebagai wakil rakyat sudah menjadi impiannya sejak masih remaja. Masa remaja beliau sangatlah berliku dilahirkan dari kedua orang tua yang berbeda daerah. Ayahnya orang Kalimantan dan ibunya orang Sumatra, keluarga aziz tinggal di Maluku karena ayahnya seorang PNS mendapat tugas menyalurkan ilmunya sebagai guru untuk putra putrid Maluku. Mengingat usia 19 thn aziz kuliah di Yogyakarta mengambil SI progam studi Hukum, beliau memilih Yogyakrta sebagai tempat mencari ilmu karena Yogyakarta yang sejak dulu terkenal akan pendidikannya. Karena jurusannya menyangkut masalah hukum azis muda terbiasa dengan informasi pemerintahan yang ia dapatkan dari membaca Koran, melihat televisi, maupun internet. Suatu ketika di pagi yang cerah hai minggu libur kuliah aziz berjalan-jalan melihat kehidupan masyarakat jogya di jalan sebagai bahan laporan tugas sosiologi dengan hukumnya. Cukup lama ia berjalan melihat banyak pengemis dan pengamen di perempatan lampu merah, orang tua rentah yang membawa beban berat dipunggung dan kedua tangannya, dengan semangat mencari rizki Allah, untuk siapa ia berkerja, mau bersusah payah selain untuk anak-anak mereka yang akan menggantikan generasi mereka, namun disisi lain azis melihat mobil-mobi mewah terlintas dengan bangganya, pemuda-pemuda berjalan-jalan naik motor tertawa dengan riangnya,apakah mereka tidak berpikir, bukankah masa muda harus diisi dengan kesungguhan? Sejenak aziz muda berpikir dan merenung. Kenapa ibu pertiwi keadaanya begini? Yang kaya dengan enaknya berjalan-jalan membuang-buang uang bersenng-senang. Pemuda-pemuda Indonesia pengganti penerus bangsa tidak memikirkan rakyat Indonesia, orang-orang miskin semakin sengsara, barang-barang kebutuhan pokok mahal tariff dasa listrik nai, pajak masih wajib untuk mereka, kewajiban-kewajiban mereka jalankan tapi hak-hak mereka tertangguhkan. Siapa yang harus diprsalahkan? Kita menyadari Indonesia Negara yang kaya raya dengan limpahan alamnya, 200jt rakyat Indonesia mempercayakan kepada bebarapa orang sebagai wakilnya yang duduk dipemerintahan untuk mengelolah tanah ibu pertiwi demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Tetapi kenapa kemakmuran bukan untuk rakyat kecil? Tetapi justru untuk petinggi-petinggi saja? Kemiskinan, pengangguran, kebodohan, adalah kehidupan rakyat kecil. Setelah aziz memikirkan dan merenungkan itu semua tumbuh dalam semangat dirinya untuk mengubah Indonesia” aku harus duduk dipemerintahan agar bisa mengubah semua kebijakan Negara yang menyengsarakan rakyat agar membela dan mendukung rakyat” teriak dalam batinya. Setelah 4 tahun kuliah dalam bidang hukum akhirnya saatnya dia lulus. Dia tidak maumenjadi pengacara dia ingin mengabdi di daerah tepencil dan duduk dipemerintahan membawa daerahterpencilnya itu. Akhirnya dia memutuskan mengkuti seleksi PNS untuk daerah Irian jaya. Aziz resmi menjadi PNS dan ditugaskan di Irian jaya sebagai guru bhs. Indonesia Awal kedatangannya di Irian jaya aziz sempat bingung melihat masyarakat yang begitu sederhana ………………………..

Senin, 16 April 2012

puisi Melihat Allah dalam Al-Qura'n


Melihat Allah dalam Al-Qur’an
Hatiku sedang gundah, pikiranku kacau
Hawa tak tenang merasuk dalam diriku
Ku temukan Al-Qur’an di depanku
Ku coba membaca setiap arti-arti indah didalamnya
            Kata ustad dengan Al-Qur’an
            Hati menjadi tenang
            Semakin semangat, rasanya ingin membaca
            Ku buka sebuah makna
            Terbuka semua kebesaranNya
            Seakan ku bisa melihatNYa
Semakin ku buka dank u baca setiap maknanya
Terasa hawa sejuk merasuk dalam diriku
Membebaskan semua gundah dalam hatiku
Menceraikan kekacauan pikiranku
Membakar hawa tak tenang dalam diriku
            Senang dalam hati tek terkira
            Ku melihatNya dalam al-qur’an
            Berbicara denganku lewat bahasa indah al-qur’an
Memberiku nasehat, melepaskan belenggu hidupku
24 sep 2012

Kamis, 12 April 2012

artikel kepemimpinan ala Rosulullah

Ketika krisis kepemimpinana melanda bangsa ini, bahkan bangsa dunia, Lantas, kita bertanya dan mencari, seperti apakan sebenarnya sosok pemimpin yang dicari? Dialah Muhammad Rosulullah Saw karena pada diri Muhammad itu terdapat suri tauladan yang mulia….(Qs. Al-Ahzab 21)Rosullullah Saw sang contoh yang dipilih Allah Swt menjadi pemimpin dan di contoh umat.
Ingatlah bahwa perintah pertama Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw dan seluruh umat Islam yaitu “iqra”(Bacalah)(Q.S Al-Alaq 1-5). Kita diperintahkan untuk membaca, dan membaca mempunyai makna yang luas, begitu pula membaca tata cara kepemimpinana nabi Muhammad Saw.
Pada dasarnya Nabi Muhammad Saw adalah juga manusia biasa seperti kita. Namun pada diri Rosullullah Saw, telah ditanamkan Allah Swt suri tauladan bagi seluruh umat manusia di dunia ini begitu juga dalam memimpin. Rosulullah memiliki sifat yang adil, jujur, bijaksana dan penyayang.
Rosullullah adalah contoh pemimpin bagi umat muslim. Untuk mengikuti cara pemimpin Rosullulah Saw, tidak hanya mengetahui sejarah kepemimpinan Beliau, melainkan melakukan apa yang telah Beliau lakukan melalui Al-Qur’an dan Sunnah.
“Salah satu golongan yang pasti dilindungi Allah Swt pada hari yang tiada perlindungan selain perlindunganNya adalah pemimpin yang adil” (HR Bukhori Muslim)
Rosulullah Saw adalah pemimpin yang kharismatik, karena Beliau konsisten membedakan yang benar, menegakkan keadailan dan menyebarkan kedamaian sesuai dengan perintah Allah Swt, sehingga terpancar pada sosoknya yang berwibawa membuatnya semangkin dicintai umat dan membuat segan musuh-musuhnya.
Pandangan Rosulullah Saw lurus hanya kepada Allah Swt. Segala keindahan dunia ini tidak dapat menggoyahkan keyakinannya, kekuasaan tidak meninggikan hatinya, dan wanita tak mampu menggodanya.
Kejujuran adalah sifat dasar Rosulullah. Jujur bukan hanya pda Allah Swt melankan dalam setiap segi perkara kehidupan. Jujur kepada orang lain berarti jujur pada diri sendiri. Seseorang yang berlaku jujur maka dicatat Allah Swt sebagai orang yang jujur dan orang yang berlaku dusta maka dicatat Allah Swt sebagai orang yang dusta.
Rosulullah Saw merupakan pemimpin yang sangat terpuji, kekuasaan yang ada pada tangan beliau tak membuat Beliau sewenang-wenang. Akan tetapi, Beliau bersikap santun, lembut, jujur, amanah, dan bijaksana.
Rosulullah Saw memiliki Visi dan misi yang jauh ke depan. Beliau memberi peringatan pada umatnya bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Akheratlah yang menjadi kehidupan yang sebenarnya dan abadi, sedangkan dunia ini hanyalah sebagai kendaraanya. Dengan visi dan misi ke depan ini membuat Beliau memikirkan apapun stategi-strategi atau pemikiran-pemikiran yang luar biasa, untuk umat generasi sesudahnya.
Rosulullah Saw menyadarkan segala sesuatu kepada Allah Swt, menyadari bahwa Allah yang selalu menuntunnya. Sehingga Rosulullah Saw telah mampu mengenal dirinya sendiri. “siapa yang mengenal dirinya niscaya dia mengenal Tuhannya”. Dan seseorang yang telah mengenal dirinya, maka ia akan senantiasa mengevaluasi dirinya. Seseorang yang mengevaluasi dirinya berarti ia adalah orang yang cerdas.
“Orang yang cerdas adalah orang yang mengoreksi dirinya dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati, sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang menuruti hawa nafsunya dan berangan-angan kosongkepad Allah Swt” (HR. Bukhori)
Kepemimpinan Rosulullah Saw adalah pemimpin yang ideal. Mengikuti cara memimpin Rosulullah Saw adalah mudah. Rosululah sangat menyayangi umatnya.
“sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang kamu cinati dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Sedangkan seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan mereka melaknati kamu”(HR Muslim)

cerpen adp bikin galau

KehendakNya, mengantarkan saya pada progam studi yang sama sekali tidak saya pikirkan, bayangkan, apalagi saya cita-citakan itulah P adp. Bagi saya P. ADP tidak sedikit pun mnarik perhatian saya maskipun kata orang daya tariknya cukup menarik.
“Ar tuh ditanya dosen unsur-unsur administrasi? Terdengar suaara Mahmud sambil menepuk pundakku hingga lamunanku terputus karenanya. Segera kulirik kanan kiriku berharap ada yang membantuku menjawab pertanyaan dosen, disudut kelas terdengar kata organisai maka kuulang suara itu kusampaikan ke dosen. Dosenku hanya terseyum, kupikir dosen cukup tahu kemampuanku, segera ia melemparkan pertanyaan itu ke teman yang lain. huh, hembusan nafasku pertanda tenangnya hatiku.
Alhamdullilah…akhirnya selesai juga kuliah hari ini, meski hanya 2 mata kuliah yang tak lebih dari 4 jam, tapi bagiku terasa seharian, ingin cepat berjumpa dengan hari sabtu pikirku.
“Ar…ngelamunin apa to kamu itu, jorok ya?” belum selesai kupakai jaketku yang kusampirkan di kursiku, suara Mahmud menggodaku ”tidak, aku cuma sedang berfikir dan berangan-angan kalau aku bisa masuk pertanian tentu aku mau mengembangkan teknik prtanian yang canggih, efektif, dan efisien sehingga dapat menarik perhatian orang-orang Indonesia agar mau bertani, bagaimana pun fitrah tanah Indonesia tu cocoknya buat pertanian bukan buat industry, lagian saya rasa orang tidak akan kelaparan jika ia bertani karena umumnya yang ditanam dalam pertania itu kan bahan pangan, bener gak mud?” tanyaku padanya, kulirik dia cuma tersenyum sambil berkata “kamu salah tempat!”
“ku tak tanggapi kata0katanya, tapi sejenak kurenungkan benar juga ucapannya itu, aku seperti menelan buah simalakama ini kesempatan ku untuk kuliah terlahir dari keluarga apas-pasan mana bisa saya menolak kesempatan kuliah meski harus mau berstatus sebagai mahasiswa pendidikan administrasi perkantoran.
Sekarang saya dan Mahmud sedang berjalan menuju kantin guna mengisi perut, namun pikiranku masih blum tenang, memikirkan tugas stenografi dan mengetik manual besok yang cukup membosankan bagiku. Hari-hariku besok bakal membosankan, pikirku.
“Arya baru pulang? Bagaimana kuliah mu hari ini,? kusut sekali wajah kamu! Terdengar sapaan wilda teman kecilku ambil kusandarkan sepedaku, kujawab sapaannya “ ya gitu lah…biasa-biasa saja!” kutinggalkan Wilda yang sibuk mengurusi ternaknya dan aku segera masuk ke rumah. Kutaruh tasku yang berisi pelajaran-pelajaran yang tidak sedikit pun menarik perhatianku, kurebahkan badanku, ertidur sejenak melepas kelelahan pikiranku karena harus memikirkan hal-hal yang berbau ADP.
Setengah lima sore aku terbangun meski cuma setengah jam tertidur sudah cukup bagiku melepaskan lelahku, kuambil Wudhu setelah sholat azhar ku berjalan keladang ayahku, kuamati lading-ladang sekitarku, pikiranku tentan pertania beterbangan di otakku, ingin rasanya aku meningkatkan pertanian. Kulayangkan pandanganku ke wajah letih ayahku yang sejak pagi sampai sekarang masih bersemangat mencangkul diladangnya, kuamati dalam-dalam wajah tuanya, rasa iba bersemayam di hatiku, kasihan pikirku. Sejak muda beiau sudah terlalu lelah, tubuh kurusanya membuatku semakin tak tega melihatnya. Tapi apa yang harus kulakukan niatku membantu ayah di lading kuurungkan, kududuk di bawah pohon kelapa di sudut lading, merenungkan langkah apa yang seharusnya kuambil.
Meskipun aku tidak senang menyandang status sebagai mahaiswa P.ADPtapi kalau teringa senyum ayah ibuku saat pertama kali ku kabarkan bahwa aku dapat beasiswa di UNY kuliah tanpa biaya alias gratis, senyum ayah ibuku begitu merekah seakan senyum terindah yang pernah ku lihat, seumur hidupku. “ayah bangga sama kamu meski banyak anak orang kaya di desa ini, tapi kamu bisa kuliah, padahal kamu anak petani biasa seperti ayah, ayah bangga kepada kamu” itulah kata-kata yang membuatku senang sekaligus malu, senang karena bisa membuat keluarga bangga dan malu karena sudah 2 semester IPKku hanya rata-rata, belum pernah sedikitpun aku belajar serius, meskipun ingin rasanya ketika wisuda bisa coumloud berharap agar ayah semakin bangga padaku, tetangga iri padanya tetapi bagaimana? Dengan apa? Agar aku bisa mencintai prodiku, P.ADP
Suara adzan magrib membangunkan lamunanku, kuliha ayahku bersiap-siap akan pulan, segera ku berdiri hendak membantunya mengangkat cangkul dan ember bawaanya.
“Apa yang kamu lamunkan Ar?” Tanya ayahku membuka percakaan. Kuambil ember dan cangkul I tanganya sambil ku jawab dengan senyum Maluku” tidak yah, cuma lagi mikir yang ga penting” ayahku tersenyum sambil berkata” Bukan masalah pacarkan?” akupun tertawa kecil dan berkata” Bukanlah Yah, urusan pacar nantilah”
Meskipun seharian kelelahan berkerja tetapi ayahku masih mau bercanda dan menanggapi dialogku sampai rumah. Sikapnya membuatku semakin malu.
Bada magrib terdengar nada panggilan di HP ku ternyata mahmudmenelpon. Kuangkat dan ku Tanya tujuannya menelponku, ternyata dia ingin bertanya tentang tugas stenografi besok, kesemptan itu ku gunakan pula untuk meminta sarannya tentang kegalauan hatiku. Ternyta dia cukup bijaksana jawabanya sangup membangunkan jiwaku” Berjuanglah dan bersungguh-sunggulah di ADP sebagai wujud kebaktianmu pada orang tuamu dan wujud terimakasihmu pada pihak yang memberimu bantuan kuliahmu, dan perdalamlah tentang cita-citamu untuk dirimu, ingat banyak jalan menuju Roma, dan yakinlah bidang yang kamu geluti dan kamu maksimali itu bisa menjadi salah satu jalan kesuksesanmu” sejenak ku tediam merenungkan setiap makna perkataanya, kuresapi dalam-dalam, benar juga pikirku. “makasih” jawabku padanya
Kututup telponnya, ku masuk ke kamar, ku buka tasku yang berisi pelajaran-pelajaran yang sebelumnya tidak ku sukai tapi demi mereka ku coba mencintai P.ADP. malam ini ku akan mempelajari pelajaran besok stenografi dan mengetik manual, ku ambil buku itu dan ku buka dengan bismillah, sambil berkata “ saya bangga di ADP” Meski terdengar munafik tapi tak ada salahnya ku coba.