Laman

Senin, 18 Juni 2012

pidato "isra Mi'raj"

Isra’ mi’raj Assamualaikum wr.wb Puji syukur kehadirat Allah Tuhan semesta alam, yang memberi nikmat islam. Sholawat salam semoga senantiasa tercurahkan pada nabi yang menjadi tauladan, Muhammad SAW Para juri dan pendengar yang semoga senantiasa Allah rahmati Sebenarnya apakah itu isra’ mi’raj? Isra’ mi’raj adalah salah satu pristiwa besar yang pernah terjadi dalam kehidupan nabi kita, dimana peristiwa itu Allah berikan kepada Beliau sebagai penghibur hati yang sedang sedih. Karena Pada tahun itu nabi seolah-olah sudah jatuh tertimpa tangga pula, istri tercinta Khotijah telah dipanggil RobbNya, padahal selama ini istrinyalah yang menjadi pendengar kesediahan ataupun kesenangannya di dunia, selain itu istrinyalah yang banyak memberi bantuan untuk jihadnya dijalan Allah mengorbankan harta dan tenaga serta pikirannya. Belum kering air mata nabi kehilangan istrinya, disusul pula paman nabi yang juga menghadap RobbNya, salah satu orang yang selama ini yang melindungi dan membantu nabi di dunia dari kejahatan orang kafir qurais selama masa mengajarkan agama Islam karena ada pamannya, orang kafir Qures tidak berani terang-terangan memusuhi nabi, namun kini pelindungnya di dunia telah tiada, sehingga kebencian musuh-musuhnya semakin menjadi. Sebenarnya nabi juga sedih karena pamannya meninggal dalam keadaan kafir, cahaya hidayah tidak sampai pada hatinya. Nabi Muhammad SAW pada dasarnya adalah manusia biasa seperti manusia pada umumnya, sekalipun sepenuh hidupnya untuk Allah, namun ia tetap mempunyai perasaan sedih ketika orang yang dikasihaninya di dunia telah tiada. Allah adalah Tuhan yang maha tahu, Dia mengetahui kesedihan RosullNya, sehingga Allah menghiburnya melalui peristiwa Isra’ Mi’raj. Isra’ Mi’raj itu terdiri dari 2 kata, isra’ dan mi’aj yang masing-masing mempunyai arti yang berbeda. Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad dimalam hari dari masjidil Haram Mekah ke Masjidil Akso di palestina. Disini Allah menunjukan kemaha besaranNya dan kemaha KuasaanNya, jarak yang jauh dari Mekah ke Palestina hanya ditempuh dalam sekejapan mata, padahal pada zaman nabi orang Mekah yang hendak ke Palestina membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan. Allah tunjukan kekuasaanNya, menciptakan Burok sebagai kendaraan yang digunakan untuk mengantarkan Nabi, kecepatannya setara kecepatan cahaya bahkan lebih cepat. Sedangkan Mi’raj adalah naiknya Rosulullah ke langit ke tujuh menuju singgasana Allah, Siratul Munthoha, bertemu Allah, para nabi sebelumnya serta diperistiwa itulah Rosulullah menerima perintah sholat 5 waktu. Sesungguhnya perintah sholat yang pertama Allah turunkan untuk kita umat islam adalah 50 waktu dalam sehari, namun karena nasihat dari Nabi Musa saat bertemu dilangit bawahnya dan maha pengasihnya Allah, maka kita diberi potongan 45 waktu, hingga yang tersisa tinggal 5 waktu yang menjadi kewajiban kita dalam sehari. Maha suci Allah, tidak dapat kita bayangkan seandainya beban 50 waktu itu menimpa kita, tidak akan ada waktu untuk belajar, tidak ada waktu untuk istirahat, dan tidak ada waktu untuk bersantai, namun manusia memang manusia yang kurang bersyukur dan lalai, 5 waktu dalam sehari itupun kadang lalai untuk dilaksanakan. Selain perintah sholat yang Allah perintahkan kepada umat Rosulullah, Allahpun memerintahkan Malaikat Jibril untuk mengajak Nabi berkeliling melihat penghuni Neraka maupun penghuni Surga, ada beberapa pemandangan yang dilihat Nabi saat melayangkan pandangannya ke neraka, akan saya sebutkan beberapa dialog nabi dengan Malaikat Jibril terkait hal itu menurut, beberapa sumber hadis. Para ahli ghibah: Beliau melihat satu kaum yang memiliki kuku dari tembaga yang dengannya mereka mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam: maka aku bertanya: siapakah mereka wahai Jibril ? dia menjawab: Mereka adalah orang-orang yang memakan daging saudaranya sendiri (ghibah) dan melanggar kehormatan mereka. Hadits riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud dishahihkan oleh Syaikh Albani dan Al-Arnauth. Ganjaran para pemakan riba: Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga melihat seorang laki-laki yang berenang dalam sebuah sungai dan dilempari batu, maka akupun bertaya: apa ini ? maka dikatakan kepadaku: pemakan riba. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dan Al-Arnauth. Para dai yang melalaikan dirinya: Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: Aku melihat pada malam Isra’ beberapa orang laki-laki yang mulut mereka digunting dengan gunting dari neraka. Maka akupun bertanya: Ya Jibril ! siapakah mereka ? dia berkata: mereka itu para khatib diantara umatmu yang memerintahkan manusia kepada kebaikan dan melupakan diri mereka sendiri. Padahal mereka membaca Al-Qur’an, apakah mereka tidak berpikir ? Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ali bin Zaid bin Jad’an dari Anas radhiallahu anhu, sedangkan Ali bin Zaid bin Jad’an lemah, dilemahkan oleh Al-Arnauth. Namun Syaikh Albani menshahihkannya dalam ” Ashahihah” dengan berbagai jalurnya. Itu adalah beberapa contoh hal-hal yang dilihat Rosulullah, sebenarnya ada beberapa dialog-dialog lain atau kejadian-kejadian lain yang menghiasi malam Isra’ Mi’rajm namun selain waktu terbatas, pengetahuan saya sendiri terbatas, Sehingga cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga dari peristiwa isra’ mi’raj itu banyak pelajaran dan hikmah yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan semakin dekat dengan Robb kita, amin Pada dasarnya sayapun manusia biasa yang sering lupa dan lalai, kesempurnaan hanya milik Allah, Wallahu A’lam. Wasalamualaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar